Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Cerita dan kisah’ Category

Saat itu Senin Pagi, dan seorang pria akan pergi ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih layak. Sebelum berangkat, ia telah mengatakan apa yang akan ia lakukan pada istrinya. Sepanjang hari ia merasa gugup dan ragu, apakah ia dapat pekerjaan yang lebih baik lagi dari pekerjaan yang ia jalani saat ini yaitu sebagai pengayuh becak. Akhirnya, di sore hari, ia berhasil di terima kerja di sebuah pabrik elektronik dengan gaji yang cukup memadai.

Suami yang gembira ini pulang ke rumah dan menemukan meja makan yang telah ditata dengan indah serta lilin menyala. Mencium aroma makanan pesta, ia menduga seseorang di pabrik elektronik tadi telah menelpon dan memberitahu istrinya. Ia menemukan istrinya di dapur, dan dengan penuh semangat menceritakan rincian dari kabar gembiranya. Mereka Berpelukan dan meloncat kegirangan. (lebih…)

Read Full Post »

Seorang pemuda miskin yang lapar, duduk menopang dagu di sebuah jembatan mengamati sekelompok pemancing. Menengok ke dalam keranjang dan melihat setumpuk ikan di dalamnya, pemuda itu bergumam, “Andaikata saja, aku punya ikan sebanyak itu, aku tidak akan kacau seperti ini. Aku akan menjualnya serta membeli pakaian dan makanan.”

“Hei, aku akan memberikanmu beberapa ikan bila kau mau melakukan hal kecil untukku,” jawab pemancing tiba-tiba. (lebih…)

Read Full Post »

Seorang ayah, kebetulan pengusaha kaya multi-usaha, menghadapi soal yang amat pelik. Siapakah yang harus dipilihnya menjadi President & CEO menggantikan dirinya memimpin kerajaan bisnisnya yang sudah dibangun susah payah lebih dari setengah abad ? Kini usianya sudah berkepala tujuh dan penyakit-penyakit tua sudah mulai menggerogoti dirinya. Ia tahu sebentar lagi dirinya akan mengikuti jejak nenek-moyangnya menuju lorong hidup manusia fana. Anaknya tiga orang. (lebih…)

Read Full Post »

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu, “Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?”

Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”

Sang petani menjawab, “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur.” (lebih…)

Read Full Post »

Seekor katak lama terkurung dalam suatu tempurung kelapa. Suatu hari ia berhasil keluar dari tempurung yang mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.

Di perjalanan dia bertemu dengan katak lain, namun dia heran mengapa katak itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Dengan penasaran dia bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?” Katak itu menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah kau tinggal selama ini? (lebih…)

Read Full Post »

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) mengadakan “permainan”. Ibu Guru menyuruh tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa … tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.

Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru : “Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?”

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi.

Guru pun menjelaskan apa arti dari “permainan” yang mereka lakukan.

Ibu Guru : “Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu. Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya …”

Read Full Post »

Menurut suatu laporan medis: satu dari 400.000 bayi yang lahir setiap tahun akan menjalani kehidupan yang kurang menguntungkan; mereka akan sering melukai diri sendiri, kadang bisa sangat parah dan tanpa menyadarinya.

Anak-anak semacam itu mengidap penyakit keturunan yang disebut familial dysautonomia: mereka tidak mampu merasakan sakit/nyeri. Anak-anak semacam ini bisa bermain-main mengiris tubuhnya sendiri, memegang setrika panas, jatuh dan patah tulang, tanpa pernah menyadari bahwa itu semua tidak semestinya mereka lakukan. Mereka tidak akan mengeluh sakit tenggorokan atau sakit perut sehingga orang tua mereka tidak akan tahu bahwa mereka sedang terkena penyakit, sampai segalanya terlambat.

Adakah di antara kita yang mau hidup seperti itu, tanpa rasa sakit?

Memang, rasa sakit itu tidak mengenakkan, tetapi itu adalah bagian penting jika kita hidup.

Suatu kali, Sang Guru bertanya kepada murid-muridnya: (lebih…)

Read Full Post »

Anak Anjing

Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menaik bagi anak- anak kecil, “Dijual Anak Anjing”.

Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya “Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?” Pemilik toko itu menjawab, “Harganya berkisar antara 30 – 50 Dollar.”

Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, “Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang anda jual itu?” Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing- anjingnya.

Tak lama dari kandang aning munculah anjingnya yang bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang. (lebih…)

Read Full Post »

TERIMA KASIH

Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini. Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo.
Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, Dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator, aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.
“Saya menyukainya,” katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing. (lebih…)

Read Full Post »

TEMPAT RAHASIA

Selepas Isya’, setelah merasa cukup memberikan pengajian selama bertahun-tahun pada santrinya, seorang Kyai memberikan santrinya masing-masing seekor ayam. Kyai berpesan, “terimalah ayam ini, lalu sembelihlah di tempat, dimana tidak ada yang bisa melihat apa yang kamu lakukan.”
Subuh itu udara cukup dingin, namun Kiyai dan para santrinya sudah berkumpul di Langgar. Selepas shalat subuh berjama’ah, Kyai bertanya perihal ayam yang diberikannya itu.
Seorang santri senior meminta ijin berbicara, “Kyai, saya sudah jalankan pesan Kiyai untuk menyembelih ayam itu di tempat yang tak bisa ada yang melihat saya menyembelih ayam itu.”
Kyai tersenyum, “dimana kamu sembelih?”
Santri menjawab, “di belakang sumur, malam tadi tepat jam 12.00.”
“Kamu yakin tak ada yg melihat perbuatan itu?,” tanya Kiyai lagi.
“Yakin….a’inul yakin, Kyai, saya sudah periksa berulang kali tempat itu dan sudah sangat berhati-hati” jawab santri dengan takzimnya. (lebih…)

Read Full Post »

« Newer Posts - Older Posts »